Trending

Belajar Galau dari Dua Pemimpin Sallahudin Al Ayubi & Muhammad Al fatih


Sudah menjadi ketentuan takdir, zaman terbagi atas lima periode; Nubuah – Khilafah – Mulkan ‘Addhan -Mulkan Jabariyyan – khilafah ala minhajin nubuwwah. Yang setelah era Nubuah maka sejarah kebangkitan dan jatuhnya ummat Islam akan terulang dengan model yang sama dan sebab yang sama pula. Perbedaan hanya pada siapa yang ingin mengambil peran sebagai apa, karena nya orang bijak selalu berkata #SejarahPastiBerulang
Pada masing masing zamannya Al-khair selalu menghasilkan tokoh puncak kepemimpinan, tokoh legendaris yang lahir dengan pola dan kurikulum yang sama. Tokoh yang membangkitkan ummat setelah kejatuhannya. Karenanya sudah sangat tepat jika kita mengenal proses lahirnya kegalauan dan gaya kepemimpinan yang legendaris lewat kisah nyata.
Bukannya cerita fiksi dari kaum seberang yang kebingungan tidak punya contoh panutan sehingga perlu dibuat tokoh khayalan imajiner semacam Superman, Batman, Hercules, siluman laba laba atau bahkan catwoman dan Wonder Woman
Deerham coba menukilkan point point penting dari Kajian yang dijabarkan Ustad Budi Ashari lewat sejarah salahudin al ayubi dan kisah Muhammad Al-fatih. Semoga kita dapat belajar dari Teori, konsep, dan Potret kepemimpinan dan kegundahan salahudin al ayubi dan Muhammad Al Fatih sebagai manusia yang Ajaib, Istimewa dan Spesialnya..mereka NYATA.

Mukkadimah

1. Sallahudin Al Ayubi sebuah julukan yang diberikan untuk seorang hamba Allah yang bernama Yusuf Al Ayyub. Ia hidup diabad 6 Hijriah, sementara Sultan Al Fatih hidup di abad 9 Hijriah.
2. Kedua tokoh pembebas ini memimpin dalam rentang tempo yang mirip. Salahudin Al Ayyubi memimpin selama 25 tahun, Sultan Al Fatih memimpin selama 31 tahun.
3. Keduanya terpaut 3 abad namun memiliki gaya kepemimpinan yang identik dan sama hebatnya. Kepemimpinan dan kegundahan yang dihasilkan dari KURIKULUM dan KONSEP yang sama; Konsep Nabawi.
Jika dikatakan “Konsep Nabawi” konsep Islami. Pertanyaannya?
4. Sallahudin Al Ayubi dan Sultan Al Fatih serta Kita. sama sama Muslim, Sholatnya sama, puasanya sama, tidak ada yang berubah tapi kenapa hasilnya berbeda? Yuk MUHASABAH dan Cek Kurikulumnya.

Salahudin


1. Salahudin, ketika memimpin menandai sebuah dinasti baru yang dikenal sebagai Dinasti Ayubiah (dinasti yang menutup Dinasti Ubaidiah-Fatimiyah). Hal ini juga menjadi pembeda dengan sultan Al Fatih yang mewarisi sebuah dinasti dari orang tuanya.

2. Salahudin bernama asli Yusuf ibn Ayyub. Salahudin merupakan tokoh Sunni-Salaf yang cerdas, beliau menutup Dinasti Ubadiyah yang sudah bertahan 200 tahun lebih dengan cara yang sangat damai dan berkelas hanya dalam tempo 3 tahun. Suatu cara yang rasanya sulit terbayang saat ini.

3. Salahudin dibebani kegundahan (kegalauan) yang tepat dan berkelas. Salahudin dititipkan kegundahan membebaskan Palestina.

4. Salahudin mulai masuk ke mesir di usia 25 tahun, beliau melakukan Infiltrasi ke dalam Dinasti Ubaidiah (Syiah yang mengaku-ngaku dirinya bernasab pada Fatmiyah) untuk membenahi ke-kafir-an rakyat mesir karena tertipu Syiah dan satu per satu wilayah Palestina dan sekitar syam direbut kafir eropa.

5. Salahudin merupakan puncak kurikulum selama 50 tahun, sejak masa Imam Abu Hanifa, turun ke masa Syech abdul Qadir Jaelani, dilanjutkan Nurrudin Zengki hingga puncaknya Salahudin Al Ayubi.

6. Kegundahan yang besar ditanamkan dari kecil, sejak dini sejak belum baliq akan melahirkan orang besar. Sehingga orang bijak mengatakan “Jadikan kegundahanmu berkelas niscaya engaku akan menjadi orang yang berkelas

7. Tidak akan besar seseorang jika kegundahannya adalah hal sepele, “update status” misalnya.

8. Orang yang mandiri adalah yang kegundahannya memikirkan kualitas Ummat

9. Dalam rangka ‘meluruskan’ Mesir, salahudin al ayubi melakukan Infiltrasi. Upaya ini dimulai sejak pecahnya dinasti Ubaidiyah, yang saat itu salah satu pemimpin dinasti Ubaidiyah meminta pertolongan dari Dinasti Abbasiyah yang ketika itu dipimpin Nurrudin Zenki.

10. Upaya pertama yang dilakukan salahudin al ayubi dalam meluruskan Aqidah masyarakat Mesir adalah membangun persahabatan dengan pemimpin dinasti Ubaidiyah. Fakta sejarah mencatat salahudin al ayubi menjadi sahabat dekat sekaligus penasihat kepercayaan.

11. Kondisi Dinasti Ubaiyah saat itu sangat identik dengan karakter jatuhnya suatu Dinasti/Imperium/Negara;
  1. Berlimpahnya kekayaan dan menumpuk di Istana
  2. Kesenjangan yang sangat mencolok
  3. Pajak yang luar biasa tinggi dan mencekik rakyat
  4. Inflasi yang luar biasa
12. Meskipun sudah menandakan ciri ciri kejatuhan namun ketika itu masih ada Ahlak yang dimiliki masyarakatnya. Sepotong cinta dalam mencintai Ahlul Bait (meskipun sesungguhnya masyarakat mesir tertipu oleh pemimpin dinasti Ubaidiyah yang menisbatkan dirinya sebagai ahlul bait dari jalur Fatimah)

13.
Universitas Al azhar

Karena adanya Ahlak berupa kecintaan terhadap Ahlul bait maka masyarakat tidak bergejolak. Sehingga dengan cerdas salahudin al ayubi menganalisa, jika kebohongan dinasti Ubaidiyah dibongkar/terbongkar maka rakyat akan bergolak luar biasa. Dan, berikut rangkaian revolusi (bedakan dengan reformasi) yang dilakukan salahudin al ayubi ;
  1. Salahudin al ayubi, mendekati semua petinggi dan mengganti orang orang pada posisi yang berpengaruh. Menggeser mereka (pejabat/pengambil keputusan) dengan mereka yang berpaham Sunni
  2. Melepaskan pajak.
  3. Mendirikan Madrasah per setiap mazhab (Hambali, hanafi, Syafi’i, Maliki)
  4. Menutup sementara kampus/Madrasah Al-azhar yang ketika itu sebagai pusat literatur dalam mendoktrin dan pengajaran paham Kafir-Syiah (baca Syiah bukan Islam).
  5. Menyediakan ruang khusus bagi para ulama untuk berdiskusi dan berdebat yang hingga selesainya suatu masalah dalam debat tidak ada satupun ummat yang berhak masuk kedalam forum/ruangan tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terbentuknya pemahaman-pemahaman atau cara pandang yang bukan cara pandang sahabat.
  6. salahudin al ayubi menampakan dirinya sebagai seorang sahabat dekat bagi pemimpn syiah, yang bahkan ketika pemimpin syiah wafat beliau mendapatkan bela sungkawa dari masyarakat dikarenakan kesedihannya (kesedihan salahudin al ayubi)
14. Saat dinasti Ubaidiyah menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan dan saat itu pula dinasti Ubaidiyah salahudin tutup dengan sangat damai dan mulai detik itu pula berdirilah dinasti Al- Ayyubiah.
15. Tahun 583 Hijriah pada perang Hittin, Salahudin membebaskan Palestina, mengusir pasukan Salib (Uniknya pasukan salib juga dibenci ummat kristiani di bumi syam). 6 Tahun setelah membebaskan Palestina, Salahudin Al Ayubbi wafat (589 Hijriah).

Al Fatih

Sultan-Muhammad-Al-Fatih

1. Ketika memimpin Sultan Al fatih berusia lebih muda dibandingkan Salahudin al ayubi. Saat itu usianya sudah mencapai 22 tahun, yang ketika itu menjadi sultan ke 7 dari Dinasti Ustmani.

2. Jika Salahudin mewarisi kegundahan membebaskan Palestina, Sultan Al Fatih mewarisi kegundahan beradab abad untuk meraih kabar gembira “membebaskan Konstatinopel.”

3. Bisyaroh atau kabar gembira “membebaskan Konstatinopel.” sesungguhnya telah dicoba oleh para sahabat salah satunya Utsman ibn Affan. Yang ketika itu beliau menerka Konstatinopel akan dibuka melalui jalur barat yakni Andalusia, namun ternyata Allah berkehendak lewat jalur Timur. Lewat Dinasti Ustmaniah yang berbatasan dengan Bizantium.

4. Sultan Al-Fatih melanjutkan kepemimpinan dari ayahnya Sultan Murad II. Melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan ini bukan disebabkan gugurnya atau telah udzur-nya sultan Murad II, tapi beliau memilih pensiun dini demi melatih kepemimpinan Muhammad Al Fatih. Setelah sebelumnya Sultan Al Fatih ditugaskan untuk memimpin kota kecil sejak umur 14 tahun.

5. Tugas pertama yang dibebankan kepada Sultan Al -fatih semenjak menjadi Sultan adalah bagaimana memadamkan pemberontakan internal yang justru datang dari pasukan khusus. The Royal Janniseries atau kalau di Indonesia setara dengan kopasus.


WASIAT

Kedua pemimpin besar salahudin al ayubi dan Sultan Muhammad Al Fatih memberikan wasiat bagi penerusnya, hal ini bisa menjadi ibroh dan rujukan valid bagaimana pakem kepemimpinan terbaik:

#Wasiat Salahudin kepada Anaknya:

  • Jagalah taqwa kepada Allah sebab taqwa sumber kebaikan
  • Hati hatilah dengan darah, ukur dengan syariat dan jangan membunuh jika masih ada keraguan ataupun tidak ada kebutuhan. Sebab darah tidak pernah tidur
  • Jagalah hati rakyat. Pemimpin tidak bisa hanya halal-haram dalam mengelola dan mengkonsumsi harta sementara hati rakyat menangis
  • Jangan pernah dengki / hasad kepada siapapun
  • jangan pernah berbuat dhzolim

#Wasiat Sultan Muhammad Al fatih kepada Anaknya, Sultan Bayazid:

  • Jadilah orang yang Adil, Sholeh, dan Penyayang
  • Lapangkan beban rakyatmu
  • Sebarkan agama Islam ini karena itu kewajiban para Raja dimuka bumi ini
  • Urusan Agama tempatkan diatas segala urusan dan jangan pernah mengorbankan agama diatas yang lain
  • Jangan pernah angkat pemimpin yang tidak memiliki kepedualian pada Agama
  • Jauhi Bid’ah dan jauhi orang yang mengajak kepadanya
  • Luaskan wilayah ini dengan jihad
  • Jaga harta baitul mal
  • Jangan pernag ambil harta rakyatmu kecuali dengan sebab agama yang haq
  • Ulama adalah penyebab agama ini kuat, berikah dukungan dan muliakan ulama dengan kekuatan dan hartamu
  • Jangan tertipu dengan harta dan kekuatan pasukan yang banyak
  • Dekat dekatlah dengan ahli syariat 


Sumber : http://deerham.com/belajar-galau-gaya-kepemimpinan-sallahudin-alfatih/